Ganti Bahasa / Change your language

Donatur


Bank Central Asia. Account No : 8710069434
KCP Gading Riviera. A/N : Noviyan Yogyantoro


Yayasan Hati Nurani. Semoga Allah memberi ganti yang lebih banyak. AMIN

Seputar Salafy





Pergolakan politik antara khalifah Ali vs pemberontak di bawah pimpinan Muawiyah bin Abu Sufyan yang kemudian mulailah muncul firqah yang pertama adalah Syiah, disusul dengan Khawarij, kemudian muncul firqah-firqah lain bagai cendawan di musim hujan; ada Jabariyah, Qadariah, Murjiah, Mu’tazilah dll.

Saat ini Umat Islam secara umum terpecah menjadi dua ada Ahlus Sunnah wal-Jamaah (Sunni) dan ada Syiah.

Syiah adalah golongan keagamaan yang didirikan atas dorongan hawa nafsu berupa dendam amarah dan kekecewaan atas tragedi yang pada waktu itu tidak henti-hentinya menimpa keluarga Ali bin Abi Thalib radiallahu anhu yang notabene adalah Ahlul Bait (keluarga Rasulullah s.a.w) dari mulai peperangan melawan Aisyah (perang Jamal), disusul dengan pemberontakan Muawiyah (perang Shiffin), kemudian terbunuhnya Kahlifah Ali (oleh orang Khawarij) dan puncaknya dibantainya Husein bin Ali cucu yg sangat disayangi Rasulullah s.a.w. serta penghinaan atas jenazahnya (kepalanya di penggal dan badannya dicincang2) oleh pasukan bayarannya Yazid bin Muawiyah.

Para pendukung fanatik Ali dan ahlul Bait berkolaborasi atau lebih tepatnya “ditunggangi” oleh orang-orang Yahudi yang sakit hati atas terusirnya mereka dari Madinah dan orang-orang Persia Iran yang tidak bisa menerima kenyataan bahwa negerinya yang semula adalah negara Adidaya dengan kekuatan ekonomi dan militer yang super power, di mana satu-satunya saingan Persia pada waktu itu hanyalah kerajaan Romawi, tiba-tiba seiring dengan munculnya Islam kekuasan mereka menjadi sirna bahkan mereka menjadi pecundang, hal ini menimbulkan kebencian yg luar biasa di dada mereka terhadap agama Islam, untuk melampiaskan kebencian dan dendam terhadap Islam mereka mendompleng pada kelompok Syiah golongan yang di dadanya penuh api kebencian dan dendam yang terus berkobar-kobar sehingga tidak heran jika dari dulu hingga sekarang Syiah justru bermarkas di Iran.

Itulah sekelumit tentang Syiah, selanjutnya dari kelompok Ahlis Sunnah terbagi menjadi dua golongan, yaitu;

- Pertama; Manhaj Ulama’ Khalaf, sebagai golongan mayoritas adalah golongan yang dalam aqidah (tauhid) mereka bertaqlid kepada ajaran Abu Hasan al-Asy’ari dan Abu Manshur al-Maturidi dengan konsep tauhid Sifat 20, sedangkan dalam fiqih umumnya mereka bertaqlid kepada madzhab Syafii, juga ada yang menganut madzhab Hanafi, Maliki dan Hambali, manhaj khalaf ini yg di Indonesia kita jumpai diwakili oleh NU dan umumnya umat Islam di Nusantara yg dalam menjalankan ibadah sangat terkontaminasi dengan praktek-praktek TBC (takhayul, bid’ah dan Curafat) plus syirik.

- Kedua; Manhaj Ulama Salaf atau disebut sebagai golongan Salafi; dan secara garis besar golongan Salafi terbagi dua aliran ada aliran Saudi dan ada lairan Mesir, aliran Saudi terinspirasi oleh gerakan “tajdid” (Reformasi) yang dikobarkan oleh Muhammad bin Abdul Wahhab yang bekerjasama dengan Ibnu Su’ud (pendiri kerajaan Saudi) sehingga Salafi Saudi mereka dijuluki Wahabi, ini yang kita jumpai pada gerombolan (liar) Salafi di Indonesia yang sekarang diikuti oleh Mr. M, selain itu juga dan kelompok2 teroris seperti Laskar Jihadnya Ja’far Umar Thalib dan Jamaah Islamiyah / Anshaorut Tauhidnya Abu Bakar Baasyir.

Sedangkan aliran Mesir terinspirasi oleh tokoh-tokoh pergerakan Mesir seperti Jamaludin al-Afgani, Rasyid Ridha dan Hasan Al-Banna (pendiri Ikhwanul Muslimin), golongan ini kita jumpai pada kelompok; Muhammadiyah, PERSIS, DDI, al-Irsyad, Hizbut Tahrir dan termasuk PKS, yang perjuangan mereka sangat bernuansa politik (terobsesi untuk mencapai kekuasaan duniawi).

Perbedaan pokok Salafi Mesir dengan Salafi Saudi;
- Dalam masalah Madzhab; Salafi Mesir sepenuhnya tidak menisbatkan diri pada salah satu madzhab, sedangkan Salafi Saudi walaupun disebut Wahabi mereka sebenarnya terikat pada madzhab Hambali, hal ini diakui sendiri oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab sebagai tokoh sentral Salafi Saudi.
- Dalam masalah pakaian; Salafi Mesir lebih moderat diantaranya mereka tidak memperbesar masalah jenggot bagi lelaki dan burdah bagi perempuan, sedangkan Salafi Saudi sangat membesar-besarkan / mewajibkannya, bahkan Salafi Mesir tidak terlalu menganggap serius tentang isbal (melebrehkan celana bagi lelaki)
- Dalam masalah Khilafah (keamiran) Salafi Saudi menganggap pemerintah di masing-masing negara,adalah Imam (Amirul Mukminin), sedangkan Salafi Mesir bercita-cita dan sangat terobsesi mewujudkan Kekhalifahan bagi seluruh Umat Islam (satu Imam untuk seluruh umat Islam di dunia).

Sesungguhnya islam harus murni berdasarkan Qur'an Hadits dan dikerjakan berjamaah, setelah kita mengaji Qur'an Hadits; menjumpai larangan dijauhi sejauh-jauhnya, menjumpai perintah ditaati sak pol kemampuan menjumpai cerita diyakini seyakin-yakinnya, taat surga tidak taat neraka. Dan membatasi dirinya sendiri serta semua para jamaah dari niat-niat yang tidak karena Allah, seperti; ingin mendirikan partai politik ataupun negara, yang pokok / terpenting di dalam Qur'an Hadits dan dikerjakan berjamaah ini adalah; mencari surga selamat dari neraka